Sabtu, 16 Juni 2012

Project Progress Control

Project progress control memiliki pengertian lingkup controlling project yang sedang berjalan. Kontrol yang dilakukan ini digunakan sebagai tools untuk menjamin kualitas perangkat lunak agar sesuai dengan harapan (ekspektasi).
Dalam project progress cotroll berhubungan dengan beberapa aspek manajerial, yaitu aspek penjadwalan, sumber daya, uang, manajemen resiko, dan lain sebagainya.
Komponen dari project progress control antara lain :

·         Mengontrol resiko
Resiko sendiri memiliki pengertian kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan berpotensi menimbulkan kerugian. Resiko tersebut dapat dikategorikan meliputi resiko jadwal, biaya, operasional, dan sebagainya.

·         Mengontrol jadwal proyek
Jadwal sendiri berkorelasi dengan pengontrolan progress guna memastikan proyek dapat terselesaikan dalam waktu yang ditentukan (tepat waktu). Cara yang dilakukan untuk mengontrol jadwal adalah dengan mengikuti jadwal sesuai milestone, ataupun dengan berdasar laporan.

·         Mengontrol sumber daya
Berfokus pada sumber daya yang profesional. Kontrol ini dapat dilakukan dengan membandingkan rencana sumber daya dengan kondisi yang sebenarnya.

·         Mengontrol biaya (keuangan)
Hal utama yang berhubungan dengan kontrol keuangan antara lain:
  • Sumber daya
  • Pengembangan fasilitas pengujian
  • Biaya software yang dibeli
  • Biaya hardware
  • Pembayaran pada subkontraktor

Komponen SQA

Komponen SQA sistem diklasifikasikan sebagai berikut :
          Komponen Pra dan Pre Proyek
          Komponen Siklus Hidup Proyek Kegiatan Penilaian
          Komponen Infrastruktur Pencegahan Kesalahan dan Perbaikan
          Komponen Manajemen Kualitas Perangkat Lunak
          Komponen Standardisasi, Sertifikasi dan Penilaian Sistem SQA
          Mengorganisir SQA – Komponen Manusia


gambar Arsitektur komponen SQA Sistem 

Komponen Pra dan Pre Proyek adalah langkah persiapan sebelum proyek dimulai, terdapat dua tahap yang harus dilakukan tim developer dalam melakukan penjaminan kualitas software yaitu : Contract Review, dan Development and Quality Plans, yang mana didalamnya berisikan aktifitas-aktifitas sebagai berikut : menentukan kebutuhan pelanggan, menentukan jadwal proyek, menentukan perkiraan-kebutuhan sumber daya, tenga kerja yang diperlukan dalam pembangunan software, mengevaluasi resiko dalam proyek, dan menentukan penggunaan metodelogi

Komponen Siklus Hidup Software Proyek 
terdiri dari :
  1. Formal Design Review  dan Peer Review yang nantinya hasil dari review merupakan daftar kesalahan dalam pendefinisian kebuatuhan pada awal proyek.
  2. Pendapat para ahli. pendapat para ahli dibutuhkan jika organisasi pengembangan internal kurang mampu dalam melakukan keputusan karena kurangnya pengetahuan pada ruanglingkup tertentu sehingga pendapat seorang ahli sangat di butuhkan dalam hal ini.
  3. Pengujian Software merupakan komponen SQA untuk meninjau jalannya software, pengujian-pengujian dapat dilakukan pada bagian-bagian modul software, integrasi software dan keseluaruhan software. 
  4. Pemeliharaan Software pemeliharaan software diketegorikan menjadi sebagai berikut : 
    • pemeliharaan korektif yaitu mengkoreksi kesalahan-kesalahan pada software dan kegagalan-kegagalannya.
    • pemeliharaan adaptif yaitu mengadaptasi software untuk menambah fungsi software tanpa merubah software.
    • pemeliharaan fungsi perbaikan yaitu penikatan kaulitas software dan perbaikan-perbaikan software.
  5.  Jaminan Kualitas untuk external partisipan
Kualitas Komponen Infrastruktur untuk menghilangkan atau mengurangi tingkat kesalahan dalam organisasi yang meliputi : Prosedur dan instruksi kerja, Template dan checklist, Pelatihan staf, pelatihan ulang, dan sertifikasi, Pencegahan dan tindakan korektif, Konfigurasi manajemen, dan Kontrol Dokumentasi.
 Komponen Manajemen SQA sebagai kontrol dalam pengembangan dan pemeliharaan serta pengenalan kepada managerial untuk meminimalkan jadwal dan anggaran, yang meliputi : Proyek kemajuan kontrol sebagai pendeteksi munculnya situasi yang menyebabkan penyimpangan, Metrik kualitas software sebagai pengukur SQA untuk kualitas fungsional, produktivitas dan aspek organisasi proyek, biaya kualitas software sebagai sebagai pengendali dana agar lebih efisien.

Komponen SQA standar, sistem sertifikasi, dan penilaian.
SQA standar di bagi menjadi 2 yaitu :
  1.  Manajemen kualitas standar. memperbaiki kualitas dari tim developer untuk melakukan sertifikasi agar proyek menjadi lebih terjami kualitasnya.
  2.  Proses proyek standar. merupakan standarisasi dalam melakuan penggerjaan seperti  IEEE 1012 dan  ISO / IEC 12207 
Pengorganisasian untuk SQA – komponen manusia
terdiri dari :
  1. SQA Manajement
  2. SQA Unit
  3. SQA Trusted
  4. SQA Committes
  5. SQA Forum

Cost of Software Quality

Secara umum tujuan Cost of software quality adalah membantu manager untuk melakukan kotrol keuangan dalam melakukan SQA.

Tujuan khusus dari Cost of software quality, antara lain untuk :
  • Mengontrol biaya yang digunakan untuk mencegah dan mendeteksi kesalahan perangkat lunak.
  • Mengevaluasi nilai ekonomi dari kegagalan software sebagai dasar perubahan budget SQA.
  • Mengevaluasi rencana untuk meningkatkan dan menurunkan aktifitas SQA.
 
Bagaimana cara mengontrol biaya SQA, pihak manajerial dapat mengontrol biaya dengan membandingkan antara kondisi aktual dengan :
  • Kontrol pengeluaran software
  • Kesalahan biaya pada tahun lalun
  • Biaya kualitas dari proyek sebelumnya
  • Biaya kualitas pada departemen lainnya

Biaya kontrol kegagalan:

internal failure cost
mencakup semua biaya yang digunakan untuk mengatasi eror sebelum software diserahkan pada customer. Misalnya biaya untuk desain eror oleh developer.

external failure cost
mencakup semua biaya yang digunakan untuk mengatasi eror pada saat maintenance setelah diserahkan pada customer. Misalnya biaya untuk maintenance.

Jumat, 15 Juni 2012

Quality Metrics

Process Metrics

Process Metrics pengembangan perangkat lunak dapat masuk ke dalam salah satu dari kategori berikut:
*   Software process quality metrics :  dapat diklasifikasikan menjadi dua kelas yaitu Error density  metrics dan Error severity metrics.  
* Software process timetable metrics : merupakan Pendekatan alternatif menghitung rata-rataketerlambatan penyelesaian milestone.
*  Error removal effectiveness metrics : dapat mengukur efektivitas dari penghapusan kesalahan  (effectiveness of error removal) oleh sistem penjaminan kualitas perangkat lunak setelah periode operasi  rutin dari sistem.
*  Software process productivity metrics : mencakup metrik "langsung" metrik yang menangani proyek produktivitas sumber daya manusia serta "tidak langsung" metrik yang fokus pada sejauh mana penggunaan kembali perangkat lunak.



Product Metrics

kategori ini terkait dengan software maintenance. kemudian susunannya diklasifikasikan sebagai berikut:
HD quality metrics 
jenis dari HD (Help desk Service) quality metrics terdiri dari :
- HD calls density metrics
- Severity of HD calls metrics
- Success of the HD services  

* HD productivity and effectiveness metrics
Productivity metrics berhubungan dengan total sumber daya yang diinvestasikan selama periode yang ditentukan, sedangkan effectiveness metrics berhubungan dengan sumber daya yang diinvestasikan dalam menanggapi customer call

* Corrective maintenance quality metrics 
menangani beberapa aspek kualitas layanan pemeliharaan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
- Software system failures density metrics
- Failures of maintenance services metrics  
- Software system availability metrics
  
* Corrective maintenance productivity and effectiveness metrics
Berkaitan dengan total sumber daya manusia yang diinvestasikan dalam menjaga sistem perangkat lunak tertentu, corrective maintenance effectiveness berkaitan dengan sumber daya yang diinvestasikan di koreksi dari kegagalan tunggal.