Kamis, 07 Juni 2012

Configuration Management

Banyak masalah yang terjadi pada suatu proyek software development, salah satunya adalah permasalahan manajemen konfigurasi. Biasanya kesalahan terjadi pada konfigurasi antara pengaturan versi software , pengaturan hasil dokumentasi software, dsb.
Perlu dicatat, bahwa tidak ada software yang memang benar-benar bebas dari bugs/erorr, maka software terkadang memiliki versi. Pembaruan Versi software tersebut digunakan untuk memperbaiki bugs/erorr yang ditemukan pada versi sebelumnya. Jadi inti dari permasalahan di atas adalah bagaimana melakukan pengaturan pada perubahan perangkat lunak.
Configuration management adalah serangkaian proses yang dilakukan guna membuat dan mempertahankan konsistensi kinerja suatu produk, desain, hingga operasionalnya.
Tujuan dari configuration management secara umum sebagai berikut :
    • Untuk mengidentifikasi perubahan
    • Untuk mengontrol perubahan
    • Untuk memastikan perubahan telah dilaksanakan
    • Laporan perubahan yang ditujukan untuk anggota, yang mana membutuhkan pengetahuan mengenai configiration management.
Perubahan yang dilakukan pada configuration management meliputi :
    • Kode software
    • Data (data testing dan file database)
    • Dokumen dokumen yang terkait (SKPL, desain , jadwal proyek, rencana testing)
Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan dari perubahan yang akan diusulkan, antara lain :
    • Tingkat kepentingan (urgency) dari perubahan.
    • Besarnya kontribusi dari perubahan yang akan diusulkan.
    • Pengaruh perubahan yang akan diusulkan pada jadwal proyek.
    • Upaya yang diperlukan dalam membuat perubahan operasional.
    • Regulasi pemerintah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar